Mengenal Jenis-Jenis Susu yang Umum Dikonsumsi & Pengolahannya

Mengenal Jenis-Jenis Susu yang Umum Dikonsumsi & Pengolahannya

Susu merupakan minuman yang menjadi anggota mutlak dalam pola makan sehat. Susu dikenal sebagai minuman kaya nutrisi yang memberi tambahan banyak faedah bagi kesehatan tubuh, seperti kalsium, vitamin, dan protein. Kini, sudah keluar jenis-jenis susu yang diolah dengan langkah berbeda. Mari ketahui lebih lanjut berkenaan jenis-jenis susu yang umum dikonsumsi sehari-hari beserta proses pengolahannya dalam artikel selanjutnya ini. contact us – rs stroke bkt

Mengenal Jenis-Jenis Susu

Saat ini, sudah banyak produk susu atau olahan susu yang ringan dijangkau dan dikonsumsi. fungsi susu utamanya adalah sebagai pelengkap nutrisi tubuh di samping nutrisi yang didapatkan dari sumber bahan makanan lainnya.

Kandungan nutrisi pada susu pada lain adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang mutlak bagi kesehatan tubuh dalam menjaga kesehatan tulang dan gigi, dan juga kekuatan tahan tubuh. Berikut adalah jenis-jenis susu yang umum dikonsumsi dan mampu diperoleh dengan ringan di pasaran.

1. Susu Pasteurisasi

Salah satu dari jenis-jenis susu yang biasa dikonsumsi adalah susu pasteurisasi. Pasteurisasi adalah proses pengolahan susu sapi dengan pakai tehnik pemanasan yang bertujuan untuk mengurangi jumlah bakteri/mikroorganisme dalam susu yang mampu berdampak jelek bagi kesehatan tubuh terkecuali dikonsumsi.

Pasteurisasi dilakukan dengan suhu 63–72 derajat Celcius selama 15–30 detik. Hasil dari pengolahan pasteurisasi ini adalah susu full cream (kandungan lemak susu 3,25%), low-fat milk (kandungan lemak susu 1%), dan skim milk (kandungan lemak susu 0,1%). Ketiganya pun punya kandungan nutrisi yang berbeda-beda.

2. Susu UHT

Susu UHT adalah salah satu dari jenis-jenis susu di pasaran yang pengolahannya melibatkan proses pemanasan dan sterilisasi pengemasan. Proses ini bertujuan untuk memastikan sehingga bakteri atau mikroorganisme beserta sporanya tidak berkembang biak di dalam kemasan tertutup.

Proses UHT (ultra high temperature) pakai suhu 135–150 derajat Celcius selama lebih dari satu detik. Sama dengan susu pasteurisasi, pengolahan ini terhitung menghasilkan jenis susu full cream (kandungan lemak susu 3,25%), low-fat milk (kandungan lemak susu 1%), dan skim milk (kandungan lemak susu 0,1%).

Meski sudah lewat proses UHT, tidak ada perbedaan nilai kandungan nutrisi dari protein, lemak, garam mineral, maupun laktosa pada susu sapi perah. Namun, terkandung lebih dari satu kandungan vitamin yang kemungkinan hilang akibat pemanasan UHT, seperti vitamin B1, B6, B9, B12, dan Vitamin C.

3. Susu Kental Manis (SKM)

Jenis susu seterusnya adalah susu kental manis (SKM). Jenis susu ini berasal dari proses penguapan (evaporasi) lebih dari satu dari susu dengan tambahan gula. Proses penguapan itulah yang memicu SKM punya konsistensi yang kental dan umumnya berwarna kekuningan.

Secara umum, kandungan susu kental manis yang direkomendasi adalah setidaknya terkandung 8% lemak susu, 28% solid susu (komponen susu tidak cuman air yang meliputi lemak, protein, dan laktosa), dan 34% protein susu. Susu kental manis condong punya kandungan gula tambahan yang tinggi dan protein yang rendah, sehingga tidak direkomendasi untuk diberikan kepada bayi.

4. Susu Murni

Susu murni atau susu mentah adalah salah satu dari jenis-jenis susu yang tidak lewat proses pengolahan, sehingga tidak dikurangi ataupun ditambahkan bahan apa pun. Namun, sehabis proses pemerahan, susu umumnya dapat senantiasa disaring secara manual untuk menghalau kotorannya.

Karena tidak melalui proses pengolahan apa pun, susu murni diketahui punya kandungan vitamin, mineral, asam lemak, dan asam amino yang lebih tinggi daripada susu yang melalui proses pasteurisasi atau proses lainnya. Sayangnya, susu murni tidak mampu bertahan lama dikarenakan tidak lewat proses sterilisasi bakteri.

5. Susu Bebas Laktosa

Susu bebas laktosa adalah jenis susu yang safe dikonsumsi oleh orang dengan intoleransi laktosa. Pasalnya, penderita intoleransi laktosa dapat mengalami lebih dari satu gejala, seperti sakit perut, muntah, hingga diare terkecuali mengkonsumsi susu sapi yang diketahui tinggi dapat kandungan laktosa.

Selain itu, alasan lainnya mengapa susu bebas laktosa terhitung ramah dikonsumsi oleh penderita intoleransi laktosa dikarenakan jenis susu ini sudah lewat proses pengolahan yang bertujuan untuk menghalau kandungan laktosanya. Proses pengolahan selanjutnya dilakukan dengan langkah memasukkan enzim laktosa ke dalam susu untuk memecah laktosa, sehingga kandungan gula laktosanya menghilang.

6. Susu Evaporasi

Susu evaporasi adalah susu yang melalui proses penguapan (evaporasi), sehingga kandungan airnya hilang. Alhasil, jenis susu ini punya konsistensi atau tekstur yang kental. Meski begitu, kandungan nutrisi di dalamnya tidak mengalami perubahan.

Meski melalui proses pengolahan yang sama, susu evaporasi berlainan dengan SKM (susu kental manis) dikarenakan tidak ditambahkan dengan gula. Jadi, susu ini terhitung sesuai dijadikan sebagai salah satu menu dalam program diet, namun pastikan untuk pilih susu evaporasi dengan label rendah kandungan lemak.

7. Susu Organik

Jenis susu ini diolah secara khusus. Susu organik diperoleh dari sapi yang tidak diberikan obat antibiotik atau hormon apa pun selama pemeliharaannya. Selain itu, sapi terhitung wajib meraih makanan dari padang rumput secara langsung selama 120 hari atau 30% dari makanannya.

Susu organik punya tekstur yang serupa dengan susu biasa, namun dinilai lebih sehat daripada produk susu lain dikarenakan bebas dari kandungan hormon pertumbuhan maupun zat aditif lainnya. Adapun langkah pengolahan ataupun sterilisasi susu organik bervariasi, mampu pakai tehnik pasteurisasi, UHT, maupun dikonsumsi sebagai susu murni.